Thursday, February 17, 2011

Beranda » Manchester City Miliki Delapan Pemain Muslim

Manchester City Miliki Delapan Pemain Muslim

Belum lama ini,Daily Mail mengulas alasan mengapa manajemen Newcastle United berkomitmen membangun mushala di Sports Direct Arena.

Itu lantaran manajer the Magpies, Alan Pardew menghormati delapan pemain Muslim yang memperkuat Newcastle. Alhasil Newcastle disebut sebagai klub Liga Primer Inggris yang memiliki pemain Muslim terbanyak.
Namun anggapan itu tidak sepenuhnya tepat. Pasalnya Manchester City juga memiliki delapan pemain Muslim. Hanya saja, empat di antaranya yang sering masuk skuat utama. Adapun empat pemain lainnya hanya menjadi penghuni manis bangku cadangan.
Malahan, karena ingin memberikan kesempatan berkembang, manajer Roberto Mancini meminjamkan pemain itu kepada klub lain.

Selain Habib Kolo Toure dan Yaya Toure, Samir Nasri, dan Edin Dzeko, penggawa the Citizens yang beragama Islam adalah Abdisalam Ibrahim, Mohammed Abu, Abdul Razak, dan Karim Rekik. Dua nama terakhir ini masuk ke dalam daftar pemain cadangan kala juara bertahan Liga Primer Inggris itu mengalahkan Newcastle, 3-1 pada akhir pekan lalu.

Abdul Razak adalah pemain Timnas Pantai Gading berusia 20 tahun. Sedangkan Karim Rekik naru berusia 18 tahun dan merupakan bek Timnas Belanda U-19 keturunan Tunisia. Bersama Razak, Rekik digadang-gadang sebagai pemain masa depan City.
Adapun Abdisalam sekarang dipinjamkan ke Stromsgodset dan merumput di Liga Norwegia. Meski lahir di Mogadishu, Somalia, gelandang berusia 21 tahun itu menjadi andalan Timnas Norwegia sejak U-15 hingga U-21.

Sementara, Mohammed Abu dipinjamkan ke Rayo Vallecano untuk merumput di La Liga Spanyol. Stok lini tengah yang melimpah membuat penggawa Timnas Ghana berusia 21 tahun itu harus tersingkir dari skuat City musim ini.

Satu lagi keberadaan direktur eksekutif pengembangan sepak bola yang juga mantan pemain City, Patrick Vieira, membuat sentuhan islami di klub itu semakin terlihat.

Sejak Syeikh Mansour menguasai Manchester City, taipan dari Uni Emirat Arab itu banyak mengeluarkan kebijakan yang memberikan pemain Muslim menjalankan ibadahnya dengan lebih leluasa. Membolehkan pemain berpuasa Ramadhan di tengah kompetisi adalah salah satunya. [rol]