Saturday, February 12, 2011

Beranda » Hakeem Olajuwon: Pebasket Muslim Tak Tinggalkan Puasa

Hakeem Olajuwon: Pebasket Muslim Tak Tinggalkan Puasa

Hakeem Olajuwon adalah salah satu dari 5 legenda pebasket Amerika.  Yang menjadikannya istimewa adalah dia seorang pemeluk agama Islam,  minoritas di Negri Adidaya yang mayoritas di peluk oleh Kristen. Hakeem menjadi kebanggan ummat Islam seantero dunia karna prestasinya yang gemilang sehingga menjadi langganan All -stars di NBA. Gaya permainannya yang indah dan menawan sempat menenggelamkan nama pendahulunya yang juga menjadi kebanggaan Ummat Islam, Kareem Abdul Jabbar yang mencetak 36000 poin belum terkalahkan sepanjang masa yang pensiun terlebih dahulu dari dunia basket.

Hakeem Olajuwon selalu membawa kompas kemanapun laga basket di gelar agar memudahkannya menemukan arah kiblat untuk menunaikan kewajiban sholat lima waktu yang baginya “tidak ada tawar menawar” dalam kewajiban ini. Ketika berlaga di lain kota, dia selalu menyempatkan untuk mengunjungi masjid terutama untuk menunaikan sholat Jumat.


Tidak kalah fenomenal,  bulan Ramadhan, bagi kebanyakan olahragawan Muslim taat sekali pun  dianggap sebagai ganjalan dalam berprestasi namun tidak bagi Hakeem, baginya Ramadhan adalah berkah dan anugrah luar biasa bagi Muslim karna itu dia tidak pernah membatalkan puasanya walaupun dalam laga sengit sekalipun. Dia tampil bugar sebagaimana tidak berpuasa. Dia adalah contoh Muslim taat di negara mayoritas Non Muslim.

Sebagai orang yang sukses, Hakeem mendermakan 2.5 persen hartanya untuk diberikan kepada fakir miskin, baginya syurga itu tidak murah.
Sebagai Muslim Amerika, Hakeem merasa beruntung karna dapat belajar Islam dari orang Muslim yang multi latar belakang dari negara asalnya. Karna itu Islam di Amerika mempunyai sentuhan yang lebih universal karna komposisi muslim di sana terbentuk dari puluhan dan bahkan ratusan ras dari berbagai belahan dunia.” Di sini , Islam lebih dapat diakses dengan tanpa rikuh dibandingkan dengan di negara  yang paling Islami sekalipun”.
Olajuwaon mempunyai cita cita menjadi semacam dai
” Saya sekarang melakukannya, adakah sesuatu yang lebih baik dari pekerjaan ini??”

sumber