Tuesday, February 15, 2011

Beranda » GOLDEN HORN

GOLDEN HORN



Pada masa itu, Turki Ottoman adalah negara adidaya dunia baik dari sisi ekonomi maupun kekuatan bersenjata. Tak hanya didaratan mereka juga memiliki pasukan yg tangguh, tapi juga di lautan. Selain mampu membangun personelnya banyak, mereka jg mampu mebangun sisitem persenjataan dan organisasi yg modern untuk mengatur agar kekuatan mereka efektif.

   Kejayaan itu bermula saat pemerintahan Turki yaitu Istanbul, dikembangkan menjadi pusat navigasi. Sultan Mehmet, yg berkuasa saat itu, berniat membangun kekuatan maritimnya, melalui pembuatan gudang persenjataan maritimnya di laut.


   Mehmet melirik perairan Golden Horn untuk mewujudkan impian itu. Ia lalu menunjuk Panglima Angkatan Laut, Hamza Pasha, merintis pembangunan gudang persenjataan itu. Sejumlah lukisan di akhir abad ke-15, menunjukkan keberadaan gudang tsb.

   Dalam lukisan tsb, terlihat kapal lalu lalang, ditambat, dan diperbaiki di wilayah Golden Horn. Selain di Golden Horn yg merupakan gudang persenjataan maritime kedua, sebelumnya Turki juga telah membangun gudang lannya di Gallipoli dan gudang ini tetap menjadi angkatan laut utama bagipemerintahan Ottoman.

   Pembangunan gudang persenjataan di Gallipoli ini dimulai pada thn 1390 yg dilengkapi dgn dua menara yg dibangun di pintu masuk pelabuhan demi keamanan. Di tempat tsb, jg dibangun tempat galangan kapal, pemeliharaan peralatan, air mancur untuk penyediaan air kapal, depot penyimpanan mesiu, dan juga tempat penyedia roti untuk perbekalan kapal. Sampai akhir pemerintahan Sultan Selim l, bangunan di Gallipoli ini menjadi tempat yg penting. Namun lambat laun Gallipoli berkembang menjadi pusat permukiman dan pusat provinsi Sanjak, pada 1534.

   Pembangunan gudang persenjataan kedua yaitu di Golden Horn, ternyata memberikanpengaruh strategis bagi Turki. Mereka secara empiris mampu mendominasi Laut Hitam. Bahkan, melalui kekuatan yg dirancang di Golden Horn, pasukan Ottoman mampu menguasai Otranto pada 1480 di bawah komando Gedik Ahmad Pasha.

   Modifikasi dasar dalam membangun gudang persenjataan maritime ini dirancang pada masa pemerintahan Sultan Selim l yg berkuasa pada 1512-1520. Ia ingin memiliki kekuatan laut yg sama dgn kekuatannya di darat. Tak heran jika kemudian ia membangun sebuah gudang persenjataan untuk mewujudkan kekuatan maritime yg tanpa tanding. Sepulang dari Caldiran, Sultan Selim l mengungkapkan pandangannya kpd Wazir Agung, Piri Mehmed Pasha.

   Sang Sultan berujar, jika kapal2 Scorpion atau Kristen berlayar di lautan, jika bendera Doge of Venice, Paus dan raja-raja dari Perancis ataupun Spanyol berlayar di pantai Thrace, hal ini terjadi karena toleransi yg diberikan kepada mereka. Sebab Kekaisaran Turki Ottoman yg menjadi penguasa lautan. Sehingga Sultan Selim I mengatakan untuk mencapai hal itu ia ingin angkatan lautnya sangat kuat dan jumlah armada yg sangat besar. Lalu, Piri Pasha pun mengatakan akan mewujudkan keinginan itu dgn membangun gudang persenjataan maritime dan 500 kapal perang.

   Setelah pertemuan itu, Ottoman terus mengembangkan gudang persenjataan maritimnya dan mengembangkan angkatan laut mereka agar lebih maju. Maka, pembuatan gudang persenjataan maritim pun dilakukan. Gudang ini pun dibangun terbentang dari Galata, Golden Horn, ke Sungai Kagithane dan pembangunannya di bawah pengawasan Laksaman Cafer. Pembangunan ini selesai pada 1515. Selain itu mereka juga membuat sebanyak 150 kapal. Sehingga dgn cara ini, Galata menjadi gudang persenjataan maritime yg amat besar.

   Selain sebagai gudang persenjataan maritim, bangunan tersebut juga berfungsi sebagai pusat administrasi dan pengembangan kekuatan angkatan laut maritim di Golden Horn, Istanbul, terus dilakukan hingga [ada masa Sultan Sulaiaman dan putranya, Selim II. Sehingga keadaan ini membuat kekuatan armada dan angkatan laut Turki sebagai salah satu yg terkuat di dunia pada masa itu. Pengembangan ini terjadi pada masa kepemimpinan Laksamana Besar Hayreddin Barbarossa Pasha dan para pelaut terkenal yg dia latih.

   Pada saat itu, gudang persenjatan maritim terus meluas dari Azapkapisi hingga ke Haskoy. Disekitar gudang persenjataan maritim itu, dibangun pula semacam asrama. Ada pula tambahan tempat perbaikan kapal. Juga ada berbagai tempat penyimpanan amunisi, studio produksi, gedung admistrasi, masjid, penjara, kamar mandi dan air mancur. Dgn beragam fasailitas yg ada dibangunan tersebut, gudang persenjataan maritim di Istanbul menjadi salah satu yg paling terkenal di seluruh dunia pada abad ke 16.

    Selain memelopori pembangunan gudang persenjataan maritim, pemerintaha Turki Ottoman jg telah merancang administrasi di angkatan laut yg mereka miliki. Mereka membagi 2 bagian, yaitu Pejabat Tinggi Angkatan Laut dan Pejabat Tinggi Persenjataan Maritim.

    Selain itu, mereka jg bias mengatur ribuan awak kapal pada setiap ekspedisi dan penyediaan makanan untuk mereka, sehingga mengharuskan mereka memiliki organisasi yg rapi. Dgn jumlah armadanya, pada abad ke 16 Angkatan Laut Turki Ottoman bagaikan sebuah kekaisaran yg berlayar di lautan. Mereka mengarungi Mediterania, Laut Hitam, juga Samudra Hindia. Di sisi lain, Turki Ottoman juga memilki kemampuan sendiri membangun kapal2 yg diperlukan. Teknologi navigasi mereka memang dipengaruhi oleh Venesia namun pemerintah Turki Ottoman jg melakukan pembaruan dan serangkaian penemuan teknologi industry kapalnya. Termasuk, dalam mengelola kekuatan armada angkatan laut yg mereka miliki.